by: CITRAWEB SOLUSI TEKNOLOGI, PT
Aturan | Tentang Kami | Kontak Kami

Artikel

Membedah Detail Default Konfigurasi Router MikroTik

Jum'at, 18 April 2014, 08:50:00 WIB
Kategori: Tips & Trik

Pada saat kita setting pertama kali router MikroTik yang masih baru, terkadang kita kesulitan untuk remote di ether1, atau ketika kita sudah berhasil remote router, di dalam router sudah terdapat konfigurasi yang terlihat tidak begitu familiar. Hal tersebut bukan karena malfuction router MiktoTik, akan tetapi karena adanya default konfigurasi. Bagi beberapa orang, akan lebih mudah konfigurasi dari awal ketika router tidak ada konfigurasi sama sekali. Namun bagi orang yang masih belajar setting MiktoTik, default konfigurasi akan sangat membantu. Akan kita coba jabarkan lebih detail mengenai default konfigurasi.

router yang memiliki default konfigurasi biasanya akan menampilkan informasi bahwa terdapat default konfigurasi setelah login console atau muncul kotak dialog ketika diremote menggunakan winbox. Contoh kotak dialog pada saat diremote dengan winbox :


Kotak dialog ini menampilkan 3 opsi. "Remove Configuration" akan menghapus default konfigurasi sehingga router akan bersih, tanpa ada konfigurasi sama sekali. Opsi "Show Script" akan menampilkan script default konfigurasi. Dan opsi "OK" akan memasang default konfigurasi ke dalam router tersebut.

Setiap jenis router memiliki dafault konfigurasi yang berbeda tergantung dengan kondisi hardware perangkat tersebut. Script default konfigurasi router bisa ditampilkan dengan perintah /system default-configuration print


Sekarang kita coba jabarkan default konfigurasi secara umum.

Ethernet

Default konfigurasi akan memberi nama interface yang dimaksudkan agar pengguna lebih mudah dalam menentukan di interface mana kabel akan dipasang.

  • Ether 1 akan diberi nama ether1-gateway dengan asumsi user akan memasang kabel yang terhubung dengan internet ke ether1.
  • Ether 2 , akan diberi nama etherx-master-local.
  • Ether 3 sampai ether terakhir akan diberi nama ether3-slave-local. Pada interface ini, setting master-port akan diarahkan ke ether2 sehingga berada dalam segmen jaringan yang sama dengan interface ether2.

User bisa mengkoneksikan jaringan lokal ke ether2, ether3, dan seterusnya kecuali ether1. Segmen jaringan lokal juga harus berada dalam segmen yang sama.

IP Address

Default konfigurasi akan memasang IP address untuk interface yang terkoneksi ke jaringan lokal dengan IP Address 192.168.88.1/24. Sehingga nantinya jaringan lokal akan menggunakan segmen network 192.168.88.0/24.

Namun hai ini tidak berlaku untuk produk yang memiliki 1 interface ethernet, RB411 series, RB433 series, RB435 series, RB800 series, CCR series dan RB1000 series. IP address tetap terpasang di interface ether1.

DHCP

DHCP Server akan diajalankan oleh default konfigurasi di interface yang terkoneksi ke jaringan lokal. Client cukup konek ke interface ethernet selain ether1, maka secara otomatis akan mendapatkan ip address.

Default konfigurasi juga menjalankan service DHCP Client di interface ether1 yang diasumsikan akan terkoneksi ke internet. ISP biasanya memberikan IP address secara dynamic sehingga client tidak perlu kesulitasn setting IP address, gateway, dns, dll. Jika ISP atau modem secara otomatis memberikan ip address, maka cukup koneksikan kabel dari internet/ISP ke ether1 router MikroTik, maka router sudah bisa mendapatkan IP address dan terkoneksi ke internet.

Wireless

Untuk perangkat yang memiliki embedded interface wireless, juga terdapat default konfigurasi untuk beberapa setting tergantung kondisi hardware router tersebut.
  • Mode, untuk perangkat yang memiliki lisensi leve 4 keatas, secara default akan menggunakan mode "AP Bridge", sedangkan untuk router yang memiliki lisensi level 3 menggunakan mode station.
  • Band, jika router hanya support di 2Ghz dan support MIMO, maka akan menggunakan band "2Ghz-b/g/n" dan router yang hanya support 5Ghz dan MIMO akan menggunakan band "5Ghz-a/n".
  • Frekuensi, pada roiter yang support 2Ghz akan menggunakan frekuensi 2412. Dan router yang support 5Ghz akan menggunakan frekuensi 5300.
  • Chain, untuk router yang sudah mendukung dual chain, setting default akan menggunakan mengaktifkan chain 0,1. dan untuk router yang masih single chain, hanya akan menggunakan chain 0.
  • Security Profile, default konfig akan membuat security profile dengan serial number router sebagai WPA dan WPA2 Key.
  • SSID, akan ditentukan berdasarkan mac-address interface wireless. biasanya akan diset SSID "MikroTik-[Enam Digit Terakhir MAC-Address]"

Selain memberikan beberapa setting diatas, interface wireless juga akan di-bridge dengan interface ethernet lokal sehingga jaringan wireless berada dalam segmen yang sama dengan jaringan kabel. 


Untuk perangkat yang dengan tambahan interface wireless yang terpasang di port MiniPCI akan di-disable.

Firewall

Ada beberapa rule firewall yang akan dibuat oleh default konfigurasi untuk kemanan router dan untuk menghemat resource router dengan melakukan drop paket yang tidak dibutuhkan. Berikut rule firewall default konfigurasi :

 /ip firewall

filter add chain=input action=accept protocol=icmp comment="default configuration"

filter add chain=input action=accept connection-state=established in-interface=ether1-gateway 
comment="default configuration"

filter add chain=input action=accept connection-state=related in-interface=ether1-gateway 
comment="default configuration"

filter add chain=input action=drop in-interface=ether1-gateway comment="default 
configuration"

nat add chain=srcnat out-interface=ether1-gateway action=masquerade comment="default 
configuration"

Rule pertama di firewall tersebut akan menijinkan koneksi ICMP yang menuju ke router. Rule kedua mengijinkan koneksi yang sudah memiliki status established menuju ke router. Rule ketiga mengijinkan koneksi yang sudah memiliki status related yang juga menuju router. Rule keempat akan melakukan drop setiap koneksi menuju router yang masuk melalui interface ether1-gateway. Dan rule terakhir merupakan rule NAT yang mengijinkan client dibawah router untuk meminjam ip router agar bisa terkoneksi ke jaringan internet.

DNS

Static DNS dibuat oleh default konfigurasi dengan dns name "router" dan  IP address 192.168.88.1. Artinya router juga berjalan sebagai DNS Server. Jika kita buka browser kemudian kita ketik pada address bar dengan alamat http://router maka alamat yang dituju oleh browser adalah 192.168.88.1 dan akan muncul tampilan web-base router MikroTik.

Tips

Default Konfigurasi bisa di edit atau dihilangkan sesuai dengan kebutuhan. Jika ternyata default konfigurasi malah membuat kita kesulitan atau kebingungan dalam melakukan setting fitur yang kita butuhkan, Kita bisa hilangkan dengan beberapa cara.

Pertama, tentu harus remote router terlebih dahulu, ktika muncul kotak dialog yang menginformasikan tentang default konfigurasi seperti gambar pertama pada artikel ini, pilih opsi "Remove Configuration". Atau jika ternyata default konfigurasi sudah terpasang, bisa dihilangkan dengan reset atau netinstall.

Jadi, mulai sekarang tidak perlu bingung atau bahkan panik ketika Router tidak bisa diremote saat pertama kali.




Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Tips & Trik