Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis.
Pada OSPF terdapat fitur-fitur yang bisa digunakan untuk memanagement jaringan dalam skala yang besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.
Sebenarnya, untuk konfigurasi OSPF cukuplah mudah. Kami sudah membuatkan artikel konfigurasi OSPF secara dasar pada artikel berikut: Konfigurasi Dasar OSPF.
Pada Artikel kali ini kami akan membahas mengenai penentuan DR dan BDR pada OSPF.
Dalam setiap area, router akan memilih DR atau BDR. DR atau Designated Router berfungsi untuk mengumpulkan dan mendistribusikan LSA ke dalam satu area. Kemudian BDR atau Backup Designated Router berfungsi untuk membackup tugas dari DR ketika perangkat DR bermasalah atau terjadi kegagalan system.
Dalam implementasinya, ketika melakukan konfigurasi OSPF maka router DR dan BDR akan terbentuk secara otomatis berdasarkan perangkat yang pertama kali mengaktifkan OSPF. Sehingga bisa saja perangkat yang akan menjadi DR adalah perangkat dengan spesifikasi yang kurang tinggi (pemilihan tidak sesuai), misalnya seperti gambar berikut:
Untuk menentukan perangkat yang bertugas menjadi DR dan BDR, maka kita bisa konfigurasikan "Priority" pada menu OSPF>Interfaces.
Konfigurasi
Berdasarkan kasus di atas, terdapat satu area backbone, dan terdapat beberapa router dengan spesifikasi yang berbeda-beda di dalamnya. Pada area tersebut terdapat perangkat CCR, RB750GL, dan RB433. Dengan konfigurasi OSPF default, maka router DR dan BDR akan di pilih berdasarkan perangkat yang pertama kali mengaktifkan OSPF, sehingga pada kasus ini router DR menggunakan RB433 (IP 192.168.77.1).
Tentunya dengan spesifikasi yang rendah, seperti CPU 400MHz dan RAM yang terbatas maka kurang cocok jika router RB433 ini menjadi DR. Ketika terdapat update table routing, dan informasi yang didistribusikan cukup banyak maka bisa saja load resource dari perangkat RB433 ini akan meningkat, mengingat CPU Loadnya hanya sebesar 400MHz.
Pada skema routing OSPF diatas, terdapat perangkat CCR dengan spesifikasi yang tinggi dibandingkan dengan perangkat yang lain, maka pada kasus ini untuk DR akan menggunakan perangkat CCR, sedangkan BDR akan menggunakan perangkat RB750
Untuk menentukan router supaya menjadi DR, maka pada menu Routing>OSPF>Interfaces ubah prioritynya menjadi lebih tinggi, misal 100.
Defaultnya, pada menu interfaces statusnya adalah dynamic (nilai priority tidak bisa langsung di ubah). Sebagai solusinya adalah, klik copy pada interfaces yang dynamic kemudian ubah parameter priority.
Sedangkan untuk perangkat BDR, juga kita lakukan konfigurasi priority dengan nilai di bawah dari 100, misal 99.
Setelah priority di ubah, maka DR dan BDR tidak langsung terupdate. Sebagai solusinya perangkat yang saat ini menjadi DR, misal RB433 bisa disable enable network OSPF, atau reboot router.
Dengan demikian, distribusi routing akan sepenuhnya di handle oleh perangkat CCR (IP 192.168.77.48) yang memiliki spesifikasi tertinggi di dalam jaringan. Ketika perangkat CCR mengalami kegagalan atau fail, maka distribusi informasi routing, akan di handle oleh BDR, yaitu RB750 (IP 192.168.77.43).
Kami juga memiliki beberapa artikel yang membahas mengenai OSPF seperti:
Artikel yang lain mengenai OSPF, bisa di cari menggunakan kolom pencarian yang terdapat pada halaman artikel.
Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Routing