Perangkat Mikrotik yang sudah sering sekali digunakan biasanya adalah perangkat dengan jenis "Router", namun ternyata Mikrotik juga memiliki perangkat yang berjalan di layer 2 yaitu Switch. Switch yang dimiliki Mikrotik saat ini adalah Switch dengan jenis "Managed" sehingga perangkat Switch ini bisa kita konfigurasi sesuai dengan kebutuhan.
Operating System yang digunakan pada perangkat Router Mikrotik adalah "Router OS". Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa Router OS memiliki fitur yang bervariasi mulai dari routing, firewall, Hotspot, QoS, dll. Sedangkan untuk perangkat Switch Mikrotik menggunakan operating system "Switch OS" atau biasa disebut dengan "SwOS" yang tentunya tidak kalah menarik mengenai fitur-fiturnya.
Fitur Switch OS (SWOS)
Fitur-fitur yang terdapat pada SwOS antara lain adalah sebagai berikut:
Perangkat Switch Mikrotik (SwOS)
Terdapat beberapa varian perangkat Switch Mikrotik yang menggunakan SwOS, berikut
perangkatnya:
Namun terdapat juga perangkat Switch yang sudah mendukung Dual Boot. Sehingga
bisa memilih operating system yang ingin digunakan, yaitu Router OS atau Switch
OS. Perangkat yang sudah mendukung dual boot seperti:
Versi SwOS
Jika pada Routerboard kita mengenal beberapa macam versi Router OS di karenakan
adanya penyesuaian terhadap arsitektur yang digunakan pada Router seperti MMIPS,
TILE, MIPSBE, dll. Sedangkan pada SwOS hanya terdapat dua tipe saja yaitu:
Apabila anda memiliki switch dengan sistem operasi SWOS, anda bisa upgrade versi terbaru SWOS pada website Mikrotik.com. (https://mikrotik.com/download)
Perbedaan fitur pada Switch OS
Kami akan mencoba membahas mengenai beberapa perbedaan pada perangkat switch, khususnya dengan sistem operasi SWOS. Fitur-fitur pada perangkat yang menggunakan sistem operasi Switch OS kurang lebih sama, namun biasanya terdapat perbedaan terhadap susunan menu/tata letak pada fiturnya. Tetapi terdapat juga beberapa fitur yang memang tidak ada pada perangkat Switch OS yang lainnya.
Salah satu perbedaan terbesar adalah fitur LAG (Link Aggregation Group) dan Port
Isolation. RB260GS (CSS106-5G-1S) tidak support kedua fitur tersebut. Untuk perangkat
Switch lain saat ini sudah mendukung fitur Port Isolation dan juga LAG.
Lebih detail mengenai perbedaan fiturnya, kami sudah mencoba merangkumnya dibawah
ini :
Link & SFP
Pada menu ini terdapat perbedaan tampilannya saja, sehingga ketika Anda ingin
melakukan konfigurasi, maka silahkan disesuaikan dengan kebutuhan.
RB260GS (CSS106-5G-1S)
Forwadding
Pada menu ini forwarding, yang perlu diperhatikan adalah fitur Ingress Rate dan
Egress Rate. Egress Rate berfungsi untuk memberikan limitasi terhadap trafik yang
keluar dari port tersebut. Sedangkan Ingress Rate berfungsi untuk memberikan limitasi
terhadap traffic yang masuk ke port tersebut.
Menu Statistics, Error, dan Histogram sama saja, hanya terdapat sedikit perbedaan
tampilan. Untuk perangkat RB260 (CSS106) tidak terdapat tab Histogram. Menu ini
memberikan informasi detail tentang paket yang diterima dan dikirim.
VLAN
Pada tab VLAN, konfigurasinya kurang lebih sama namun terdapat sedikit perbedaan
pada tampilannya. Pada perangkat RB260 (CSS106) terdapat menu tambahan pada VLAN
yaitu Egress untuk VLAN Header.
Untuk perangkat CSS326-24G-2S+, CSS610, CRS3xx tampilan dan konfigurasi pada menu VLAN-nya sama.
VLANS
Kemudian pada menu VLANs, menu ini digunakan untuk menambahkan member vlan yang
ingin dijadikan trunk atau access. Terdapat 2 versi konfigurasi VLANs pada SWOS.
Versi pertama, menggunakan member berdasarkan port yang ingin digunakan.
Port Isolation
Port Isolation hanya terdapat pada perangkat CSS326-24G-2S+, CSS610, CRS3xx yang
berfungsi untuk membatasi komunikasi dari client yang berada di port tertentu,
sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan port lain baik via layer 2 maupun layer3.
Secara default semua port di CSS bisa saling komunikasi, tetapi untuk meningkatkan
keamanan kita dapat mengaktifkan Port Isolation pada ethernet tertentu.
Link Aggregation (LAG)
LAG adalah suatu metode yang digunakan untuk menggabungkan lebih dari satu interface
untuk mendapatkan bandwidth yang lebih besar. Jika bandwidth terbatas pada sebuah
interface, sedangkan kebutuhan akses lebih dari kapasitas bandwidth interface
maka pada kondisi tersebutlah kita membutuhkan Link Aggregation.
Fitur LAG ini hanya terdapat pada perangkat CSS326-24G-2S+, CSS610, CRS3xx
Memang terdapat sedikit perbedaan pada setiap perangkat yang menggunakan operating system SWOS, sehingga untuk konfigurasinya tentu kita juga harus menyesuaikannya. Dari segi konfigurasi VLAN, tidak ada perbedaan signifikan pada sistem operasi SWOS.
Berikut contoh konfigurasi VLAN dan perbedaannya ketika menggunakan perangkat
RB260GS (CSS106-5G-1S) dan CSS326-24G-2S+
VLAN pada RB260GS (CSS106-5G-1S)
Kembali ke :
Halaman Artikel | Kategori Fitur & Penggunaan